Putu Wijaya
BAGIAN PERTAMA
NAMPAK SEBUAH RUANGAN MISKIN YANG SEKALIGUS MENJADI TEMPAT TIDUR, DAPUR, DAN SEGALANYA, BUAT SEBUAH KELUARGA YANG TERHIMPIT DALAM KESULITAN HIDUP YANG TAK TERTAHANKAN LAGI. MALAM HARI TATKALA KETUJUH ANAK DAN NENEKNYA SUDAH TIDUR BEGELETAKAN DI MANA-MANA, SEMENTARA SUAMI YANG ENTAH APA PEKERJAANNYA BELUM PULANG. DITERANGI OLEH LAMPU TEPLOK ISTRI YANG PEOT DIHAJAR KESULITAN SEHARI-HARI, DUDUK DI TEPI BALAI-BALAI MENYISIR RAMBUTNYA. LAMAT-LAMAT TERDENGAR SUARA MUSIK DANG-DUT. PIKIRAN-PIKIRAN WANITA YANG SEDANG MERATAPI NASIBNYA ITU TERCECER, TERBEBER DI SUDUT GUBUK, BERSERAKAN TAK KARUAN. KENYATAAN DAN LAMUNAN BERCAMPUR ADUK.
TETANGGA ( meludah dengan dahsyat )
Yang bener aja ! Jangan pura-pura lupa lagi. Kalau berani berbuat
harus berani bertanggungjawab.
TETANGGA
Kita sama-sama cari makan. Kita sama-sama punya anak.
TETANGGA
Kita sama-sama makan nasi. Kalau besok pagi masih mungkir lagi kita panggil polisi!
TETANGGA
Betul panggil polisi saja !
TETANGGA
Anaknya makin rusuh. Semuanya doyan nyolong. Lengah sedikit, jemuran kabur.
TETANGGA
Baru noleh sedikit semuanya amblas ! Apa-apaan ini sekarang ?!
TETANGGA
Sejak kamu tinggal di sini, gang ini mesum.
TETANGGA
Masih kecil-kecil begitu, putingnya saja belum mekar sudah diajar cari tamu. Bejat !
TETANGGA
Kalau kata kagak bisa kasih makan siapa nyuruh bikin anak seperti babi ?!
TETANGGA
Pokoknya kalau besok pagi duit kita belum dibalikin nggak tahu dah. Masuk masuk bui biarin, mau digampar juga nggak apa !
TETANGGA
Jangan pura-pura nggak denger lhu, brengsek!
ISTRI MENANGIS TERTAHAN SAMBIL TERUS MENYISIR.
TETANGGA
Hhh kuno! Boleh mewek tapi hutang tetap hutang ! Bayar!
TETANGGA
Jangan belagak pilon!
TETANGGA
Main sandiwara terus !
TETANGGA ( kepada penonton )
Kalau belum tahu kelakuannya memang ini bisa memfitnah.Dikiranya kita yang kejam makan darah orang yang tidak punya.
( menoleh )
Begitu mau kamu ya ?!
TETANGGA
Kelakuannya memang najis. Padahal dia sendiri yang sudah mengadu domba kita sampai cakar-cakaran sama tetangga yang beda agama. Padahal dulu kita rukun sama-sama menunaikan ibadah masing. Tolong-menolong. Sekarang … ihh
TETANGGA
Dia yang merusak anak kita yang sedang giat-giatnya belajar, kok orang yang tadinya bener diajak main judi.
TETANGGA
Anak gue diajarin nyuntik, diajak main perempuan. Kurangajar.
TETANGGA
Kalau belum tahu memang, kelihatan alim. Kalau sudah tahu, ihhhh, ngeri, ini setan !
MERAIH BATU DAN HENDAK MELEMPAR TAPI TAK JADI
TETANGGA
Lempar saja biar mampus!
TETANGGA (Tak jadi melempar)
Ihhhhh ! Kesel gua, kesel !
TETANGGA
Lempar dong kalau kesel.
SALAH SEORANG MELEMPAR. TIDAK KENA. HAMPIR.
TETANGGA
Masak dia mengadu sama RW katanya kita
( tak jelas apa )
Hhh! Fitnah!
(BERBISIK)
TETANGGA
Kurang ajar ! Pantesan !
MELEMPAR
TETANGGA
Eeeeeee perek!
Download File selanjutnya jika naskah ini Menarik Hatimu