RSS

Menginginkan
Mempernahkan
Mengalami
Melatihkan
Mempelajari
Mencari

Tampilkan postingan dengan label Novel Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Novel Indonesia. Tampilkan semua postingan

Perburuan

Penulis : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Wira Karya 1994

Apa yang bisa saya ungkapkan

Ini novel Pramoedya yang pertama. Kemunculan Perburuan dalam arena persuratan Melayu (bermaksud : Indonesia dan Malaysia) satu kejutan menurut A Samad Said, Sasterawan Negara Malaysia. Pak Samad menyamakan fenomena ini sama seperti munculnya Atheis (Achjadiat), Merahnya Merah (Iwan Simatupang), dan kemudiannya Ayat-Ayat Cinta (Habiburrahman El-Syirazy). Cuma saya menyahlis kan Ayat-ayat Cinta untuk memberi laluan kepada Tetralogi Laskar Pelangi (Andrea Hirata).

Perburuan ialah kisah seorang anak muda, Hardo, yang diburu tentera Jepun kerana terlibat dengan pemberontakan.

Perburuan dibangunkan di atas empat babak yang mewakli empat plot. Novel ini pendek, hanya sedikit lebih panjang dari Bukan Pasar Malam. Namun, saya teruja dengan daya dan gaya Pram mengungkapkan perasaan diburu dan semangat untuk berjuang melalui watak Hardo.

Gadis Pantai

Gadis Pantai, Novel karya Pramoedya A. Toer  

Bercerita tentang pola kehidupan bangsa ini dengan seeting budaya feodalisme Jawa pada jaman kolonialisasi Belanda. Dimana perbedaan "Trah" atau tingkatan kasta pada kalangan masyarakat priyayi (darah biru atau keturunan Kraton) Jawa dan masyarakat biasa.

Gadis Pantai, seorang gadis cantik anak nelayan yang hidup serba kekurangan di daerah pesisir. Gadis Pantai belia dipaksa menuruti permintaan priyayi dari kota yang terpikat akan kecantikannya untuk menikah dengan sang priyayi. Ketidakmampuan Gadis Pantai untuk menolak serta orang tua Gadis Pantai yang merasa menjadi sebuah kehormatan apabila bisa menikahkan putrinya dengan seorang keturunan bangsawan.

Kebebasan hidup yang dimiliki Gadis Pantai hilang ketika harus menjalani hidup bersama sang suami yang merupakan Priyayi Agung. Tutur kata, tingkah laku dan perbuatan yang biasa dilakukan sehari-hari harus berubah total. Semua serba teratur.

Gadis Pantai yang hanya keturunan nelayan miskin, tentunya sangat jauh berbeda derajadnya dengan seorang priyayi pembesar negara.

Drama (Novel) Mangir

SINOPSIS 

Menulis dengan latar belakang sejarah, Pramoedya kali ini memakai bentuk drama. Setting cerita ini adalah Mataram, Yogyakarta sekarang, di sekitar abad enambelas. Ini adalah cerita rakyat Mataram yang masih hidup sampai sekarang, yang mengisahkan penaklukan wilayah Mangir oleh Senopati. Versi Pram agak berbeda dengan versi rakyat. Dalam opini Pram Mangir adalah sebuah republik desa dan penguasanya bukanlah raja tapi tetua. Menurut Pram tetua adalah pemimpin yang pro rakyat sedangkan raja adalah beban bagi rakyat. Jadi cerita ini dipakai oleh Pram untuk mengekspresikan ide politiknya yang anti feodalisme. Mangir adalah sebuah wilayah kecil di sebelah barat kota Yogyakarta sekarang.
 
Kekuasaan tak berpusat tersebar praktis di seluruh Jawa, menyebabkan keadaan kacau balau. Perang yang terus menerus untuk merebut kekuasaan tunggal membuat Pulau Jawa bermandikan darah. Sehingga yang muncul di Jawa adalah daerah-daerah kecil (desa) yang berbentuk Perdikan (desa yang tidak mempunyai kewajiban membayar pajak kepada pemerintah penguasa) dan menjalankan sistem demokrasi desa, dengan penguasanya yang bergelar Ki Ageng. Adalah Ki Ageng Pamanahan menguasai Mataram dan mendirikan Kota Gede pada 1577. Kemudian Panembahan Senapati, anak Ki Ageng Pamanahan naik menjadi Raja Mataram.

Saat bersamaan muncul pula sebuah daerah Perdikan Mangir dengan pemimpinnya yang bernama Ki Ageng Mangir Wanabaya.

Mahabharata (Nyoman S. Pendit)

Karangan Nyoman S. Pendit
Mahabharata adalah sebuah karya sastra kuno yang konon ditulis oleh Begawan Byasa atau Vyasa dari India. Buku ini terdiri dari delapan belas kitab, maka dinamakan Astadasaparwa (asta = 8, dasa = 10, parwa = kitab). Namun, ada pula yang meyakini bahwa kisah ini sesungguhnya merupakan kumpulan dari banyak cerita yang semula terpencar-pencar, yang dikumpulkan semenjak abad ke-4 sebelum Masehi.
Secara singkat, Mahabharata menceritakan kisah konflik para Pandawa lima dengan saudara sepupu mereka sang seratus Korawa, mengenai sengketa hak pemerintahan tanah negara Astina. Puncaknya adalah perang Bharatayuddha di medan Kurusetra dan pertempuran berlangsung selama delapan belas hari.

Latar belakang

Mahabharata merupakan kisah kilas balik yang dituturkan