
mencoba menyususuri segala tembok-tembok tuan tak bernama
Sang malam bertanya: "Apakah yang tuan sedang lakukan?"
tidak ada jawaban...
yang terasa hanyalah angin yang terus bertiup dengan tidak teraturnya
mencoba melintasi segala penghalang...tetapi ia tak mampu
Kata sang Angin: "aku sedang lelah sekali! Carilah dan temuilah sendiri....."
kebingungan terus merambat dengan suburnya, sehingga memakan habis seluruh isi otakku
karena pikirnya ini adalah makanan yang paling empuk....
sangat tidak masuk akal kataku
terus ketelusuri jalan yang tak tak pernah bergeming, jalan tanpa nama...
ia kaget saat aku menghentakan kakiku keatasnya dengan sangat keras sekali
kaget....mungkinkah?
terus ku ikuti setiap liku-liku jalan itu...kemana?
"Dimanakah aku harus singgah? Disini? Atau disana?"
sungguh...tak ada yang aku temukan
tak ada yang ku dapat....
kemana?
"Mencari seorang yang cerdas yang bisa menjawab segala pertanyaanku?"
"Mencari seorang yang dermawan sehingga bisa memberikan ku makanan?"
Atau...
"Mencari seorang gadis yang elok, berparas bulan, bermata bintang, dan berwajah langit sehingga bisa memuaskan mata nafsuku?"
ternyata.....aku ingat bahwa aku masih tidak bergeming dimana tempatku berada
bahkan....
aku tidak menyusuri jalan satupun....