ADEGAN I
PANGGUNG KOSONG. PENONTON MASUK DISAMBUT OLEH SURARA MUSIK MENYAYAT NAMUN
MONOTON. LAMA-LAMA MENJADI BISING. PADA SCREEN BELAKANG NAMPAK BEBERAPA
KEJADIAN SEPERTI DALAM BERITA PADA LAYAR KACA. BENCANA. PENGANIAYAAN.
KERUSUHAN. DEMONSTRASI. FILM PANAS. ORASI PARTAI POLITIK. KONSER MUSIK. GAMBAR
GEDUNG-GEDUNG TINGGI. TARIAN-TARIAN STRIPTIS. PEPERANGAN. OLAH RAGA.
GAMBAR-GAMBAR PARTAI POLITIK. MUSIK MAKIN MENGERAS HINGGA MEMEKAKAN TELINGA.
SEKETIKA BERHENTI. SEPI. SUKARDI DUDUK BERHADAPAN DENGAN SESEORANG
YANG MUKANYA TIDAK TAMPAK, RUMMAND.
RUMMAND
Apa saja yang kau ingat?
SUKARDI
Tidak ada. Sama sekali aku tak mengingat apa-apa. Gelap.
RUMMAND
Kau berkata bohong. Lihat di sekelilingmu!
SUKARDI (Menoleh kanan-kiri yang tetap hanya hitam pekat).
Tidak. Aku tidak melihat apa-apa.
RUMMAND
Lihat sekali lagi! Buka matamu lebar-lebar!
(Sukardi Melihat
kembali. Kini nampak beberapa orang yang berpakaian serba hitam, kemudian
multimedia menghadirkan suasana pemberontakan dan kerusuhan. Sesekali berganti
dengan gambar bunga-bunga, kupu-kupu, debur ombak, kendaraan dll. Kemudian
memperlihatkan gambar/poster-poster calon pejabat negara, lalu kerusushan lagi,
kekeringan, banjir, kebakaran. Sukardi teriak)
Sekarang kau telah mengingatnya bukan?
(Sukardi
menganggukan kepala)
Sekarang tulis semua yang kau ketahui
itu. Semuanya!
SUKARDI
Untuk apa aku menulis semua itu?
RUMMAND
Kau selalu saja bertanya. Aku yang menentukan hidupmu di sini.
SUKARDI
Dimana aku harus menulis? Aku tak memiliki alat tulis apapun di sini?
RUMMAND
Pakai telunjukmu!
SUKARDI
Tak ada tinta. Apakah aku harus meneteskan darah?
RUMMAND
Pakailah air liurmu yang pekat itu!
SUKARDI
Aku tak memiliki kertas!
RUMMAND
Dasar banyak bacot. Sampai kapan kau akan terus membiasakan diri dengan mengobral mulut.
(Ia
mendekat dan merobekkan sebagian dari baju Sukardi)
Ini adalah bukumu dan tulislah!
(Sukardi Mencoba menulis apa-apa yang ia ingat)
Kenapa berhenti!
SUKARDI
Aku malu menuliskan semuanya.
(Rummand Mengangkat Dada Sukardi Lantas Melemparkannya Ke Lantai)
Ampuni aku. Tolong bangunkan. Aku akan mencatat apa-apa yang kau minta. Semua yang aku lihat tadi.
RUMMAND
Bukan saja yang kau lihat tadi tapi seluruh jalan yang pernah kau singgahi! Lekas!
SUKARDI
Aku tak bisa bangun. Kumohon bangunkan aku!
(Rummand menarik lengan Sukardi lantas menungguinya menulis)
SUKARDI
Aku bukan seorang penulis hingga aku tak mampu bercerita dengan baik.
Apakah Naskah ini meanrik hatimu???Silahkan Download Naskah Lengkap dibawah!!